Berita  

Media Second News Update Mengunjungi Desa Singajaya ;untuk Melakukan Tugas Jurnalistik

Garut,Tim Media Second News Update melakukan kunjungan ke Desa Singajaya, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, Selasa, (18 Maret 2025)

sekitar pukul 11.00 WIB. Tujuan kedatangan tim adalah untuk melaksanakan tugas jurnalistik dan mencari informasi yang relevan bagi publik. Setibanya di ruang pelayanan desa, tim menyapa dengan salam, namun tidak ada respons sama sekali dari pihak yang berada di dalam ruangan. Keheningan yang terjadi cukup mencolok, meskipun terlihat ada seorang perangkat desa yang sedang duduk di meja kerjanya.

Perangkat desa yang dimaksud adalah Anang, yang terlihat sedang mengoperasikan komputer tanpa memberikan respons terhadap kedatangan tim. Hal ini cukup mengejutkan, karena merupakan pengalaman pertama bagi tim jurnalis yang menemui sikap semacam itu. Berdasarkan kode etik pelayanan publik, setiap perangkat desa seharusnya menunjukkan sikap ramah dan menghargai kehadiran tamu, terutama media yang datang untuk mencari informasi.

Setelah mengidentifikasi Anang sebagai salah satu perangkat desa Singajaya, tim mencoba untuk melakukan wawancara. Namun, respons yang diberikan terkesan tidak bersahabat. Ketika ditanya mengenai posisinya dan tugasnya di desa, Anang dengan nada tinggi dan kurang sopan malah balik bertanya, “Saudara ada keperluan apa kesini?”

Saat ditanya lebih lanjut mengenai statusnya, Anang mengungkapkan bahwa ia sudah berhenti sebagai perangkat desa pada September 2024, namun ia juga menyebutkan bahwa dirinya kini diaktifkan kembali untuk melanjutkan tugas sebagai Kasi Pemerintahan. Ketika ditanya mengenai keberadaan perangkat desa lainnya, Anang menyebutkan bahwa Sekdes sedang berada di Jawa, sedangkan Kasi Pelayanan tidak ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan terkait pengaturan kerja dan kehadiran perangkat desa lainnya yang tampaknya tidak ada pada saat itu.

Sikap Anang yang terkesan kasar dan tidak profesional semakin jelas ketika ia menyudutkan wartawan dengan berkata, “Wartawan, ujung-ujungnya pasti duit, sama LSM juga.” Ini mencerminkan ketidak menghargaiannya terhadap peran jurnalis dan LSM, yang memiliki peran penting dalam memberikan informasi yang transparan kepada publik. Selain itu, ketika ditanyakan mengenai keberadaan Kepala Desa, Anang menjawab bahwa Kades tidak ada dan tidak tahu ke mana.

Penting untuk dicatat bahwa dalam jam kerja, yaitu hingga pukul 14.00 WIB, seharusnya ada pelayanan yang baik dan profesional kepada warga maupun tamu yang datang. Kehadiran perangkat desa yang tidak sesuai dengan jam kerja yang berlaku, serta kurangnya pengawasan terhadap kehadiran mereka, menjadi sorotan serius.

Berdasarkan kejadian ini, kami menilai bahwa sikap Anang yang tidak sesuai dengan etika pelayanan publik dan etika komunikasi yang baik perlu mendapat perhatian serius dari Kepala Desa Singajaya. Ketidakhadiran perangkat desa lainnya juga menambah ketidaknyamanan dalam pelayanan publik di desa tersebut. Kami berharap agar pihak terkait segera mengambil tindakan yang tepat untuk memperbaiki sikap dan pelayanan perangkat desa Singajaya agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Kepada Kepala Desa Singajaya, kami berharap agar memberikan teguran yang konstruktif serta pembinaan kepada perangkat desa untuk meningkatkan kualitas layanan dan komunikasi yang lebih baik dengan warga dan media. Ke depannya, diharapkan desa ini dapat lebih memperhatikan etika dalam menerima tamu dan memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar yang seharusnya.”( Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *