Berita  

DEWAN KESENIAN GARUT GANDENG BPJS KETENAGAKERJAAN LINDUNGI SENIMAN DAN ARTIS DARI RISIKO KECELAKAAN KERJA.

birunews.com, Garut- Dewan Kesenian Garut gandeng BPJS Ketenagakerjaan Cabang Garut menyelenggarakan acara sosialisasi di Gedung Pelayanan satu atap Kabupaten Garut. Selasa, (11/2/2024). Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan program jaminan sosial kepada para pekerja seni.

sebanyak 60 peserta yang terdiri dari seniman perwakilan tiap induk dibawah naungan Dewan Kesenian Garut tampak antusias mengikuti sosialisasi tersebut. Para pekerja seni pertunjukan, seperti aktor, penyanyi, penari, kru panggung, Komedian dan lainnya, seringkali berada dalam lingkungan pekerjaan yang tidak stabil dan rentan terhadap risiko kesehatan serta kecelakaan.

Acara ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan pemaparan yang lebih baik, lebih rinci tentang manfaat program jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, serta jaminan hari tua yang ditawarkan oleh BPJS Ketenagakerjaan, serta prosedur untuk mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.


“harapan saya semua pelaku seni dikabupaten garut mendapatkan perlindungan yang sama melalui program BPJS Ketenagakerjaan, para pelaku seni adalah bagian yang memang harus kita berikan perlindungan, baik itu jaminan kecelakaan kerja, maupun jaminan kematian selama melakukan tugas nya di bidang seni” Ujar Supriatna, Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Garut.

Kepala Kantor yang humoris ini juga menambahkan bawa BPJS Ketenagakerjaan akan segera berkoordinasi lanjutan untuk membangun kerjasama dengan Dewan Kesenian Garut guna membahas mekanisme pendaftaran dan lain sebagai nya.

Sementara itu Anting Irawan, Ketua Dewan Kesenian Garut, menyatakan, “kami sangat senang dengan sosialisasi ini, karena bagi kami ini gayung bersambut sudah lama memang kami merencanakan perlindungan jaminan social bagi para siniman ini, dan alhamdulillah BPJS Ketenagakerjaan sangat menyambut baik .”

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya BPJS Ketenagakerjaan juga untuk meningkatkan inklusi sosial dan kesejahteraan pekerja di berbagai sektor, termasuk pekerja seni yang sering kali terpinggirkan. (Yozzan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *