Garut, 30 Mei 2024 Pemerintah Desa Sukabakti menerima penghargaan piagam dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Garut (UNIGA). Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi luar biasa yang telah diberikan oleh Desa Sukabakti dalam mendukung program magang mahasiswa UNIGA.
Penghargaan dengan nomor 338.021/D/FISIP-UNIGA/V/2024 tersebut diserahkan langsung kepada Wawan Gunawan, Kepala Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Program magang yang berlangsung dari 19 Februari hingga 31 Mei 2024 ini melibatkan mahasiswa dari UNIGA yang bekerja sama dengan pemerintah desa dalam berbagai kegiatan administratif dan program pengembangan masyarakat. Selama masa magang, mahasiswa berperan aktif dalam membantu berbagai aspek operasional di kantor desa, termasuk dalam bidang perencanaan pembangunan desa, pelayanan masyarakat, dan administrasi.
Penghargaan ini diserahkan di kantor pemerintahan desa sukabakti oleh Iis Zilfah Adnan, M.Si., dosen pembina mahasiswa UNIGA Garut, sebagai bentuk apresiasi atas peran aktif dan kerjasama yang baik yang ditunjukkan oleh pemerintah desa dalam mendukung kegiatan magang mahasiswa.
Wawan Gunawan, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan yang diberikan. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan dan pemerintah desa dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pengembangan sumber daya manusia.
“Saya, atas nama Pemerintah Desa Sukabakti, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Universitas Garut, khususnya kepada Ibu Iis Zilfah Adnan dan seluruh mahasiswa yang telah berkontribusi dalam program magang ini. Kami sangat menghargai kepercayaan yang diberikan kepada kami dan berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat dan mahasiswa,” kata Wawan Gunawan.
Selain itu, program magang ini juga menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara pendidikan dan pemerintahan dapat memberikan dampak positif
Acara penyerahan penghargaan diakhiri dengan sesi foto bersama dan ramah tamah antara mahasiswa, dosen, dan aparat pemerintah desa. Momentum ini tidak hanya menandai berakhirnya program magang, tetapi juga menjadi awal dari kerjasama yang lebih erat di masa mendatang,”
(Asep Yusuf)
