GARUT – Serangan pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati 01 Helmi-Yudi terhadap pasangan calon 02 Syakur-Putri di masa tenang kampanye Pilkada Garut, dinilai sebagai bentuk kepanikan pendukung 01 atas besarnya dukungan terhadap pasangan Syakur-Putri.
“Dua bulan lebih masa kampanye, dari hasil survei lembaga Indikator, Syakur-Putri melesat elektabilitasnya, ini yang buat 01 panik,” jelas Hasanuddin, koordinator relawan ekspedisi 57.
Karena panik, menurut Hasanuddin di masa tenang pun pendukung 01 masih melayangkan narasi-narasi negatif di media massa dengan motif untuk menurunkan elektabilitas Syakur-Putri.
“Saya kira ini cara yang tidak terpuji, tidak menghargai masa tenang,” katanya.
Selain tidak menghargai masa tenang, Hasan menilai cara-cara pendukung 01 melayangkan narasi negatif di masa tenang, tidak akan merubah suara.
“Saya kira cara-cara tidak terpuji seperti ini, tidak akan merubah dukungan ke Syakur-Putri, justru orang makin simpati, karena tuduhannya tidak berdasar dan subjektif,” katanya.
Apa yang dituduhkan oleh pendukung 01 di media, menurut Hasanuddin hanya bisa dilakukan oleh penguasa yang menguasai kepala desa. Sementara, Syakur-Putri adalah penantang yang melawan Helmi yang telah berkuasa 10 tahun di Garut sebagai wakil bupati.
“Kita sama-sama tahu, Helmi 10 tahun jadi wabup, silahkan saja bandingkan dengan Syakur-Putri yang bukan politisi,” katanya. (*)