GARUT – Koalisi Masyarakat Bersatu (KMB) menilai pernyataan calon bupati nomor urut 1, Helmi Budiman, tentang serangan hoax yang dialaminya di media sosial sebagai upaya membangun citra korban demi meraih simpati publik.
“Pernyataan Helmi yang mengaku menjadi korban berita hoax adalah bentuk strategi playing victim. Ini upaya mencari simpati dengan menempatkan dirinya sebagai korban,” ujar Lukmanul Hakim, Koordinator KMB, saat menanggapi klaim Helmi.
Menurut Lukman, jika Helmi benar-benar merasa dirugikan oleh hoax, seharusnya ia melaporkan hal tersebut ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Ia juga menegaskan bahwa masyarakat kini sudah lebih cerdas dalam memilah informasi di media sosial.
“Sekarang masyarakat sudah pintar, mereka bisa membedakan mana berita yang benar dan mana yang hoax. Jangan menganggap masyarakat bodoh,” tegas Lukman.
Ia menambahkan bahwa jika Helmi merasa masyarakat mudah termakan hoax, itu bisa diartikan sebagai kegagalannya mencerdaskan masyarakat selama 10 tahun menjabat sebagai wakil bupati.
“Strategi seperti ini mungkin berhasil sepuluh tahun lalu. Tapi sekarang, masyarakat sudah jauh lebih kritis,” kata Lukman.”(**)