Bandung Diskominfo Kab.Bandung menggelar acara Launcing IPM (Indeks Pembangunan Manusia) yang berlangsung di Sutan Raja Hote Soreang, Selasa (19/11/2024).
Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana, dan di hadiri oleh Kadiskominfo Kabupaten Bandung Yosep Nugraha, serta para camat se-Kabupaten Bandung dan unsur lainnya.
IPM (Indeks Pembangunan Manusia) tidak hanya memberikan gambaran tentang kondisi pembangunan manusia di suatu wilayah, tetapi juga berfungsi sebagai alat evaluasi dan perencanaan pembangunan. Data IPM menjadi bahan masukan yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, baik untuk kebijakan jangka pendek maupun jangka panjang.
Disampaikan oleh Sekertaris Daerah Kab.Bandung Cakra Amiyana, bahwa data IPM ini juga akan menjadi pijakan bagi kita dalam merumuskan kebijakan yang lebih efektif dan efisien guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Bandung.
” Saya berharap proses penyusunan dan analisis IPM ini dapat terus dilakukan setiap tahun. Dengan demikian, kita dapat memantau perkembangan pembangunan manusia di Kabupaten Bandung secara berkelanjutan. Ungkap Cakra.
Sebagai informasi IPM Kabupaten Bandung berada di posisi tertinggi di Jawa Barat pada tahun 2023 yakni sebesar 74,03 poin, penuh serta pada tahun 2024 sebesar 74,34 poin.
Lebih lanjut dikatakan Sekda, terkait IPM, Kabupaten Bandung meraih berbagai penghargaan, yaitu tata kelola data terbaik kedua di Jabar, metageospasial terbaik 1 di Jabar, juga transaksi data elektronik terbanyak di Jabar.
” Untuk itu saya sangat berterimakasih kepada seluruh pihak, termasuk pentahelix, sudah berkontribusi dalam mencapainya. Keberhasilan ini menjadi pemicu agar semakin bersemangat dalam melayani serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tutur Cakra
Dalam kesempatanya, Kadiskominfo Kab.Bandung Yosep Nugraha menambahkan, bahwa analisa indeks pembangunan manusia di Kab.Bandung sudah sampai ke tingkat Kecamatan dan alhamdulillah saat ini sudah mencapai perkembangan dari apa yang sudah diukur.
Pengukuran ini tentunya tidak berdasarkan pengukuran sendiri, tetapi kita bekerja sama melakukan pengukuran indeks IPM bersama lembaga yang kredibel di bidangnya dengan fakultas Litbang institut pertanian Bogor ( IPB).
” Tentunya ini merupakan menjadi landasan bagi kita semua, bagaimana untuk bekerja sama berkolaborasi memerankan fungsi dan tugas masing-masing secara terpadu terencana dengan tepat, dan juga tujuan yang tepat sesuai data yang ada dari hasil analisa, tutup Yosep
Andri