Garut — Rapat Aliansi Calon Jemaah Haji Kabupaten Garut digelar di Gedung Institut Agama Islam Persis Garut yang terletak di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Selasa, 18 November 2025.
Ketua aliansi, Irpan Nawawi, menyampaikan bahwa para calon jemaah haji merasa keberatan dengan keputusan baru terkait kuota haji.
“Pertama, kami merasa keberatan dengan keputusan yang ditetapkan. Dari perhitungan kuota yang sebelumnya sudah ditentukan, ternyata porsinya terus menurun. Selain itu, kuota haji khusus untuk Kabupaten Garut sangat sedikit. Kami sebelumnya mengejar target minimal 80%, tetapi kini dinaikkan menjadi 94%. Dengan kondisi seperti itu, kami jelas menuntut keadilan. Dampaknya besar, baik dari segi waktu, mental, maupun materi,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa aliansi berencana mengadakan audiensi dengan pemerintah daerah.
“Insyaallah, kami dari aliansi akan mengadakan audiensi dengan pihak pemerintahan setempat. Kami juga akan segera melayangkan surat pada hari Rabu atau Kamis, dan semoga segera terealisasi. Kalau kita hanya diam, bukan hanya tahun ini, tapi tahun-tahun berikutnya tidak akan ada perubahan. Minimal harus ada sosialisasi dulu sebelum keputusan ditetapkan, serta meninjau kesiapan masyarakat,” jelasnya.
Irpan menambahkan bahwa pihaknya siap melakukan aksi unjuk rasa.
“Kami akan melakukan unjuk rasa di depan DPRD Kabupaten Garut. Jumlah yang sudah terdata kurang lebih 2.000 orang, semuanya calon jemaah haji yang sudah terdaftar dan direalisasikan oleh PHU. Insyaallah, massa akan turun dalam aksi pada hari Jumat atau Senin, jika tuntutan kami tidak dipenuhi. Kami juga siap melakukan aksi ke DPR RI,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa tuntutan utama aliansi adalah terkait penurunan kuota yang sangat drastis serta kerugian yang dialami para jemaah.
“Selain kuota yang turun drastis, banyak kerugian yang dialami jemaah, baik tenaga, pikiran, mental, maupun materi. Banyak yang sudah mengikuti bimbingan, melakukan pelunasan, membuat paspor, hingga menjalani medical checkup. Biaya medical checkup itu tidak sedikit, dan kalau ternyata tidak diberangkatkan, semuanya hangus,” pungkas Irpan.(Asep Yusup)


