Garut – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Dr. Leli Yuliani, M.M., menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya untuk menangani kasus stunting di wilayahnya. Hal tersebut disampaikan pada hari Selasa (1 Oktober 2024).
Menurutnya, penanganan yang dilakukan tidak hanya untuk menekan angka kelahiran bayi stunting, tetapi juga mencegah terjadinya kasus stunting baru pada balita yang ada saat ini.
“Ya, kita terus berupaya menangani stunting sehingga diharapkan ada penurunan. Baik dalam pencegahan lahirnya stunting baru maupun mencegah munculnya stunting baru dari balita yang sudah ada sekarang,” jelas Dr. Leli.
Pada bulan Juni lalu, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut melakukan pengukuran serempak terhadap 100% balita di wilayah tersebut. Dari hasil pengukuran tersebut, prevalensi stunting tercatat sebesar 11,39%. Dr. Leli juga mengungkapkan bahwa kerentanan stunting tersebar di beberapa daerah, terutama di wilayah perkotaan dan utara Kabupaten Garut yang memiliki jumlah penduduk yang cukup tinggi.
“Kami juga berupaya mencegah agar tidak ada lagi stunting baru, baik yang lahir maupun balita yang ada sekarang. Intervensinya sudah dimulai sejak masa remaja putri yang kelak akan menjadi calon ibu. Kami mendorong mereka untuk menjaga kesehatan dengan rutin mengonsumsi tablet tambah darah dan memperhatikan asupan gizi seimbang,” tambahnya.
Dr. Leli juga menyampaikan rasa syukur atas penurunan prevalensi stunting di Garut. “Alhamdulillah, dari hasil pengukuran yang kita lakukan, angka stunting mengalami penurunan. Tahun lalu prevalensinya sekitar 15%, dan sekarang turun menjadi 11,39%. Mudah-mudahan angka ini terus menurun ke depannya,” tutup Dr. Leli.”pungkas (Yusup).