Forum Politisi Muda Indonesia Jawa barat menggelar deklarasi pemilu damai dengan tema ” Inklusifitas Pilkada Bagi Kaum Rentan” di Rooftop DPRD Jawa Barat Jumat sore, 19 Juli 2024.
Acara ini dihadiri para bakal calon walikota Bandung seperti Kang Arfi, Kang Erwin, Kang Farhan, Kang Dhani, Kang Dandan dan Umi Siti.Salah satu bakal calon walikota Partai Golkar Kang Arfi memberikan statement bahwa beliau ingin membuat kota bandung ini mencintai juga pada warganya yang rentan.
“Cinta kan soal rasa jadi kita ingin pastikan bahwa warga merasa bahwa ada perhatian dari pihak pemerintah dan ada kesempatan yang di buka bukan hanya bagi warga yang normal, tapi juga yang mempunyai keistimewaan sehingga saya meyakini bahwa program dari pemerintah eksekutif maupun regulasi akan terasa manfaatnya oleh warga jadi jangan cuma enak buat orang-orang yang kuat, orang yang lemah juga harus merasakan nyamanya tinggal di kota Bandung”, ujarnya.
Kang Arfi menyebutkan saat ini sedang dalam proses pendataan memang tidak mudah dalam data ini karena bisa jadi ada keluarga yang tidak mau menceritakan ada anggota keluarga difabel tapi tentu prinsipnya sebisa mungkin kita melibatkan seluruh warga yang punya hak jangan sampai yang punya hak terabaikan.
Lebih lanjut Kang Arfi menyampaikan ada salah satu kelompok difabel dalam rangka silaturahmi keliling kota Bandung, kelompok difabel istimewa ini adalah kelompok orang tua yang anak-anaknya dalam bahasa beliau istimewa ada tuna rungu,tuna netra dan lain sebagainya. Saya belajar dari kelompok ini pertama para orang tua ini menyikapi perbedaan di anaknya dengan sangat positif, kalimatnya bukan negatif tapi istimewa, yang kedua mereka memperjuangkan kesempatan bagi anaknya kesempatan pendidikan, kesehatan, bekerja, karena mereka ingin anak anaknya mandiri.
Menurutnya silaturahmi dengan kelompok istimewa ini membuat para calon pemimpin jadi lebih empatik sebisa mungkin memang semua calon walikota harus berinteraksi dengan seluruh kalangan masyarakat.
Yang menarik bagi kang Arfi dalam hadir di forum ini bisa bertemu dengan kandidat yang lain, dirinya bisa mencatat banyak hal yang menjadi gagasan bagus dari kandidat yang lain, jadi selain bisa menyerap aspirasi warga tapi ada masukan dari para kandidat lainnya.
“Memilih walikota bukan masalah siapa yang paling hebat, yang paling baik tapi yang paling pas biarkan warga memilih yang paling tepat untuk Kota Bandung”, tegasnya.
Andri