Garut – Perayaan Hari Pohon Sedunia memasuki tahap ketiga dengan gebrakan baru yang penuh kreativitas. Lingkungan Anak Bangsa (LIBAS) bersama RW 20 dan HIPPAPURA Puncak Rabbany, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, kembali menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi merupakan gerakan bersama yang dapat diwujudkan melalui cara yang unik, mendidik, dan menginspirasi.
Ketua LIBAS, Tedi Sutardi, menyampaikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu, 30 Desember 2025, mendapat dukungan langsung dari berbagai pihak, termasuk Direktur Utama PDAM Tirta Intan Garut, Dinas Lingkungan Hidup Garut, serta perwakilan Wakil Bupati Garut. Sinergi ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah dan masyarakat bisa berjalan berdampingan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Tidak hanya fokus pada penanaman pohon, HIPPAPURA sebagai penggerak pemuda di Perumahan Puncak Rabbany juga menghadirkan pendekatan berbeda melalui karya seni lingkungan—mulai dari mural edukasi tentang pentingnya air hingga pelestarian pepohonan. Seluruh rangkaian kegiatan dirancang untuk menggugah kesadaran warga, khususnya anak-anak dan remaja, bahwa bumi harus dirawat dengan cinta, bukan sekadar wacana.
Acara ini menjadi terobosan bagi kampung-kampung lain di Garut. Model gerakan yang menggabungkan aksi nyata penanaman pohon, edukasi masyarakat, kolaborasi lintas lembaga, serta pendekatan seni dan kreativitas terbukti mampu memberikan dampak yang lebih menyentuh.
“Kami berharap momentum ini menjadi katalis bagi kampung-kampung lain, bahwa menjaga lingkungan bisa dimulai dari halaman sendiri,” ujar Tedi.
Dari pihak HIPPAPURA, perwakilan pemuda menyampaikan bahwa anak muda harus mampu menjadi inspirasi. “Seni adalah bahasa yang mudah diterima semua kalangan. Lewat seni, pesan lingkungan jadi lebih hidup dan membekas,” ujarnya.
Dinas Lingkungan Hidup Garut turut mengapresiasi kegiatan ini dan menegaskan pentingnya evaluasi rutin, pendampingan, serta perawatan terhadap pohon yang telah ditanam agar gerakan hijau tidak berhenti pada simbolis semata. Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Intan Garut, Dadan Hidayatulloh,mengingatkan bahwa keberadaan pepohonan dan ruang hijau sangat berpengaruh terhadap ketersediaan sumber air bersih.
Perayaan Hari Pohon Sedunia di RW 20 yang digagas LIBAS dan HIPPAPURA bukan sekadar acara tahunan, tetapi menjadi awal perubahan budaya masyarakat dalam merawat lingkungan. Jika seluruh wilayah mengikuti langkah kecil namun berarti ini, Garut dapat dikenal bukan lagi sebagai daerah rawan bencana, tetapi sebagai wilayah yang bangkit melalui persatuan warganya.
“Satu pohon untuk hari ini, seribu harapan untuk masa depan,” tegasnya.(Yusup)

