Berita  

Wakil Ketua DPR RI Awasi Dapur MBG di Garut, Tekankan 10 SOP Keamanan Pangan Ketat

‎*GARUT, Kadungora* – Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, mendampingi kunjungan kerja Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, ke Dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) Al Bayyinah 2, Kantor Kecamatan Kadungora, serta MTs dan MA Maarif Cilageni, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jum’at (26/9/2025).

‎Kunjungan ini merupakan bentuk respons cepat sekaligus pengawasan ketat terhadap pelaksanaan program MBG di Garut, menyusul insiden keracunan yang menimpa sejumlah siswa di wilayah tersebut.



‎Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memastikan keamanan pangan pada program MBG. Ia menegaskan bahwa insiden di Garut menjadi pelajaran penting, mengingat data nasional mencatat sekitar 5.000 kasus keracunan dari Januari hingga September.

‎Cucun menekankan pentingnya agar program MBG tidak ternodai oleh kelalaian. Ia meminta seluruh pelaksana untuk senantiasa menerapkan 10 Standar Operasional Prosedur (SOP) keamanan pangan secara disiplin tanpa ada yang terlewat. Menurutnya, pengelolaan harus dilakukan mulai dari penerimaan bahan hingga distribusi, dengan standar keamanan yang ketat dan tanpa intervensi pihak lain.

‎”Kalo ini memang kelalaian dan teledor, kaji lebih dalam. Kalo ini kelalaian disengaja, silakan lakukan pemeriksaan,” tegas Cucun.



‎Sebagai langkah penguatan pengawasan, Cucun menyampaikan bahwa dapur-dapur SPPG ke depan akan dilengkapi dengan alat tes makanan sebelum distribusi. Selain itu, ukuran dapur SPPG akan diperluas dari 15×20 menjadi 20×20 meter, guna memastikan alur proses yang higienis, mulai dari penyaringan barang, pemisahan gudang basah/kering, hingga pemisahan proses memasak nasi dan lauk. Pengawasan keamanan juga akan diperkuat secara kolaboratif dengan melibatkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

‎Sementara itu, Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menyatakan keterkejutannya atas insiden tersebut. Ia meminta seluruh pihak terkait untuk segera merapatkan barisan, serta mengapresiasi kecepatan penanganan yang dilakukan berbagai pihak.

‎”Ini musibah yang kita tidak inginkan, dan saya yakin Bapak/Ibu yang hadir dalam kegiatan ini untuk mencari solusi bahwa ke depan agar tidak terjadi lagi,” ujar Bupati.

‎Bupati menambahkan bahwa program MBG telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Garut. Ia pun berpesan agar masyarakat tetap tenang dalam menyikapi peristiwa ini.

‎Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Wilayah SPPG Kabupaten Garut, Salsa, melaporkan bahwa saat ini terdapat 80 SPPG yang sudah beroperasi di Garut. Ia juga menyinggung insiden keracunan di Kecamatan Kadungora yang menimpa 30 siswa SD dan MA.

‎Salsa menduga insiden tersebut terjadi akibat keterlambatan pembagian MBG.

‎”Dijadwalkan pukul 9, tetapi ada kekurangan nasi jadi kami memasak nasi terlebih dahulu, jadi si ayam yang seharusnya berangkat semula pukul 9 itu jadi ngaret pukul 10/11,” jelasnya.

‎Keterlambatan tersebut diduga menyebabkan makanan melewati batas waktu aman untuk dikonsumsi. Ia memastikan seluruh korban yang sempat dirawat kini sudah dinyatakan pulih dan dalam kondisi aman.
‎—–Irgun——–

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *