Garut – Kawasan Perum Perhutani di Desa Sukawangi, Kecamatan Tarogong Kaler, menjadi pusat gerakan penghijauan melalui penanaman 1.000 pohon, Rabu (24 September 2025).
Kegiatan ini dipimpin langsung
Wakil Bupati (Wabup) Garut, Putri Karlina, bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut, Jujun Juansyah Nurhakim,
dan didukung penuh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
Wabup Garut menegaskan, gerakan tanam pohon bukan sekadar rutinitas simbolis, melainkan langkah strategis untuk mendorong lahirnya ekonomi hijau di pedesaan. Ia meminta DLH terus membina masyarakat hingga tahap pengelolaan kawasan agar manfaat lingkungan dapat sekaligus menjadi sumber ekonomi baru.
Pohon yang kita tanam hari ini harus tumbuh memberi manfaat, menjaga kawasan, dan mendukung kemandirian ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan Forkopimcam Tarogong Kaler serta sektor swasta. PT Rafles turut berkontribusi sebagai bentuk kepedulian dunia usaha terhadap kelestarian lingkungan dan perekonomian desa.
Kepala Desa Sukawangi menyebut sinergi berbagai pihak merupakan modal berharga untuk membangun desa sesuai potensi tanpa merusak alam.
Kami optimis desa ini bisa maju dengan tetap menjaga fungsi kawasan,” ujarnya.
Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa yang hadir dalam kegiatan tersebut memberikan apresiasi atas kerja sama lintas sektor. Menurut mereka, upaya petani menjaga kawasan hutan membuktikan bahwa keseimbangan antara ekonomi dan kelestarian alam dapat diwujudkan.
Program tanam 1.000 pohon ini sejalan dengan berbagai regulasi nasional dan daerah, di antaranya:
UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
PP No. 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Rencana Pengelolaan Hutan
Perda Kabupaten Garut No. 29 Tahun 2011 tentang RTRW
Dengan landasan hukum tersebut, gerakan penghijauan di Desa Sukawangi diharapkan menjadi warisan hijau untuk generasi mendatang sekaligus tonggak pembangunan ekonomi berbasis ekologi di Kabupaten Garut.”(Asep Yusuf)