Berita  

Program Bankeudes Terkesan mangkrak warga sekitar berkomentar Program Bangkrut.

Pemerintah Propinsi jawa Barat di tahun 2024 mengelontorkan anggaran Bankeudes Sebesar 1,8 M,untuk Desa Sukamukti kecamatan Cisompet Kab.Garut.

Anggaran tersebut di peruntukan berdasarkan pengajuan dari desa di antaranya untuk pengaspalan Hotmix jalan sebesar 800 jt yang berlokasi di kp.Jambu Dipa dan pembangunan irigasi dan salurn air sebesar 1 M.yang berlokasi di kp.cikanyere.

Tetapi dari pantauan kami dan hasil. kros cek lapangan untuk pengaspalan jalan terindikasi tidak selesai sesuai volume yang di ajukan dan untuk irigasi terkesan pembangunan nya  asal asalan.
kami sempat meminta keterangan kepada salah seorang warga  kp.cikanyere yang tidak bisa di sebut nama nya,dia mengatakan program irigasi tersebut adalah program bangkrut alias tidak beres ungkap nya.

Setelah kompirmasi ke pelaksana di lapangan kami dapat keterangan bahwa pembangunan jalan Hotmik bukan tidak selesai tapi mengingat ada kendala dari yang punya tanah tidak mengijinkan tanah nya di bangun jalan pada intinya yang punya tanah ingin ada ganti rugi dari pihak desa.dan berdasarkan pertimbangan kami dan kepala desa di alihkan ke kp.cikanyere.dan di akui sampai saat ini jalan nya belum di kerjakan mengingat anggaran nya sudah habis.pungkas aston

Aston juga menambahkan keterangan nya.

Dari anggaran 1,8 M di alokasikan peruntukan jalan hotmix di kp.jambu Dipa sebesar 800 jt unttuk Irigasi dan saluran Air sebesar 1 M.
untuk pekerjaan nya di sub kontrak kan ke cv sebesar 950 jt.untuk dua jenis pekerjaaan tambahnya.

dari keterangan tersebut terindikasi ada pemangkasan anggaran hampir 50% dari pagu sebenarnya.yang mengakibatkan  hasil pekerjaan nya tidak maksimal dan tidak sesuai dengan spek pekerjaan.

pihak media ketika mau kompirmasi kepada kepala desa kebetulan di hari pertama masuk kerja pasca hari raya idul fitri kepala desa sukamukti Tati nuryanti tidak masuk kerja karena berangkat ke bekasi menurut keterangan dari salah satu perangkat desa karena dia belum liburan sekaligus silaturahmi ke keluarganya ironis nya pemerintah sudah menetapakan libur hari raya ko kenapa kepala desa waktu masuk kerja malah ga masuk dengan alasan kunjungan keluarga.

Untuk hal tersebut berharap kepada intansi terkait baik pemerintah propinsi jawa barat agar kros cek ke lapangan dan juga dari pihak inspektorat selaku pengawas anggaran harus turun ke lapangana karena anggaran yang di gelontorkan oleh pemerintah propinsi bukan anggaran sedikit.bahkan ada indikasi masih menyisakan pembangunan yang belum selesai yaitu jalan Rabat ke kp.cikanyere.
( Irgun )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *