Berita  

Seminar kebangsaan meningkatkan Kesadaran Kapasitas Guru dalam Mendeteksi Radikalisme

Garut, 25 Juli 2024 seminar bertajuk “Kesadaran Kapasitas Guru dalam Mendeteksi Radikalisme” berlangsung di GOR PGRI, Jl. Jendral Sudirman, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Acara ini dihadiri oleh Pejabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, menyampaikan terkait pentingnya kegiatan ini.

Dalam wawancaranya dengan media Barnas Adjidin menyatakan, “Kita tahu bahwa negara kita ini sudah merdeka cukup lama dan tentu dengan keberagaman suku, ras, agama ini menjadi potensi yang rawan bagi tegaknya NKRI. Oleh karena itu, kegiatan yang dilakukan oleh Densus 88 dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut sangatlah tepat. Kita tahu bahwa anak-anak yang kita didik ini belum mempunyai keteguhan hati jiwanya tujuannya sehingga bisa melihat ini terhadap gerakan-gerakan yang nanti membahayakan, khususnya dari anak dini yang masih tidak paham apa-apa. Sebab kalau sudah tertanam jiwa radikal di anak itu, ke depannya akan menjadi pengganggu daripada tegaknya keamanan bangsa dan negara ini.”

Pj Bupati Garut juga menyampaikan terima kasihnya kepada Kepala Dinas Pendidikan yang telah mengerahkan tenaga pendidik dari 42 kecamatan, termasuk korwil, guru, pengawas, dan guru BP. “Tentu ini apresiasi yang luar biasa bisa dilaksanakan di Kabupaten Garut dan kami juga menitipkan kepada Pak Kadis Pendidikan agar hal ini bisa disampaikan kepada guru-guru lain yang tidak hadir di acara ini. Jadi nanti ada notulen kesimpulannya untuk di-share kepada guru-guru bahwa guru itu harus seperti ini, guru itu harus waspada,” lanjutnya.

Barnas Adjidin juga mengapresiasi peran Kesbangpol dalam mendukung kerja sama di lingkungan masyarakat, termasuk masyarakat pendidikan. “Mudah-mudahan dengan langkah-langkah yang kita lakukan, permasalahan-permasalahan radikalisme yang mengerikan ini bisa diminimalisir. Bagaimana bisa saja mereka itu melakukan langkah-langkah yang tidak sesuai dengan norma-norma keagamaan, misalnya bom bunuh diri, lalu menghasut orang dengan kekerasan dan lain sebagainya, memang tidak layak dilakukan oleh warga negara yang baik,” tutupnya.

Seminar ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kapasitas guru dalam mendeteksi dan mencegah radikalisme di kalangan siswa, sehingga menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif bagi masa depan bangsa.
(Yusuf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *