Garut, 12 Juni 2024 Cucu iman ,Kepala Sekolah SMAN 25 Garut memberikan klarifikasi tegas mengenai pemberitaan yang muncul di salah satu media online terkait penahanan kartu ujian semester peserta ulangan sekolah karena belum membayar angsuran sumbangan. Kepala sekolah menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan merupakan berita bohong.
Kepala sekolah menyatakan, “Berita yang muncul secara sepihak tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu ke sekolah ataupun kepada saya sebagai kepala sekolah terkait kejadian yang terjadi menjelang kegiatan PSAT pada tanggal 10 Juni 2024, adalah tidak benar dan bohong.”
Ia juga menyatakan bahwa pemberitaan tersebut sangat merugikan pihak sekolah, karena menyebarkan informasi yang tidak berdasar. “Saya merasa keberatan dengan munculnya pemberitaan itu di sebuah media online. Kegiatan PSAT ini tidak dijadikan ajang untuk penarikan uang. Jika orang tua mau memberikan sumbangan, kami terima, tetapi itu tidak ada hubungannya dengan PSAT.”
Kepala sekolah menjelaskan bahwa pengumuman terkait pengambilan kartu ujian sudah disampaikan sejak tanggal 4 atau 6 Juni, jauh sebelum pelaksanaan PSAT, untuk memastikan semua siswa bisa melaksanakan ujian tanpa kendala. “Pada saat kejadian, ada beberapa siswa yang sedang mengantri mengambil kartu ujian. Kami sudah memberikan pengumuman jauh hari sebelumnya bahwa kartu harus diambil paling akhir tanggal 6 Juni, agar hari Senin anak-anak sudah bisa melaksanakan ujian,” tambahnya.
Selain itu, kepala sekolah menyatakan akan memberikan klarifikasi lebih lanjut dan mengundang beberapa narasumber, termasuk wakasek kurikulum, yang mengatur seluruh teknis pelaksanaan PSAT, untuk memberikan keterangan lebih jelas mengenai kejadian tersebut.
Terakhir, kepala sekolah mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh orang tua siswa SMAN 25 Garut yang telah membantu menjalankan seluruh program sekolah. “Kami bersama-sama membahu-bahu untuk memajukan pendidikan putra-putri kita,” ujarnya.
Dengan klarifikasi ini, kepala sekolah berharap masyarakat tidak terpengaruh oleh berita-berita yang tidak berdasar dan memahami situasi sebenarnya yang terjadi di SMAN 25.”Ujar kepala sekolah.(Asep Yusuf)